BALIKPAPAN, Seputarkata.com – Pemandangan kabel udara yang kusut dan menggantung di berbagai ruas jalan Balikpapan kembali menjadi sorotan serius dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan.
Kondisi yang tidak tertata ini dinilai mengganggu keindahan kota dan berpotensi membahayakan warga.
Sekretaris Komisi III DPRD Balikpapan, Ari Sanda, menegaskan bahwa pihaknya sudah berulang kali menegur dan mengundang pihak Telkom untuk membahas penataan jaringan kabel di lapangan. Namun, tanggapan dari perusahaan pelat merah tersebut dinilai masih minim.
“Tentang kabel belitan itu sudah kami sampaikan kepada Telkom, karena sebagian besar kabel di lapangan memang milik mereka. Kami sudah kirim surat beberapa kali, tapi saat kami undang rapat, mereka tidak hadir,” ungkap Ari Sanda, Selasa 7 Oktober 2025.
Ia menambahkan, banyak warga melapor terkait kabel yang tampak semrawut bahkan sudah tidak digunakan lagi. Kondisi ini, menurutnya, tidak hanya mengganggu pemandangan, tetapi juga merusak estetika kota yang sedang berbenah menuju kota modern.
“Aduan masyarakat jelas ada. Makanya persoalan ini muncul lagi. Kami anggap Telkom agak bandel, karena forum resmi sudah disiapkan tapi tidak direspons,” ujarnya.
Ari menilai pentingnya langkah nyata dari penyedia layanan telekomunikasi untuk segera melakukan penertiban kabel. Ia menyebut banyak jaringan yang seharusnya sudah dipindahkan atau diturunkan, namun tetap bergelantungan tanpa fungsi yang jelas.
“Banyak kabel yang tidak terpakai tapi masih bergelantungan di sepanjang jalan. Ini jelas mengganggu estetika kota,” tegasnya.
Sebagai pembanding, Ari mencontohkan sejumlah kota lain seperti Batam dan Bandung yang telah lebih dulu menata jaringan kabel dengan sistem bawah tanah.
“Kalau kita lihat, Batam sudah banyak menggunakan sistem kabel bawah tanah. Di Bandung, terutama kawasan Dago, juga sudah rapi. Itu membuat wajah kotanya jauh lebih indah,” terangnya.
DPRD Balikpapan berkomitmen untuk terus mendorong penataan kabel di kawasan utama, termasuk Jalan MT Haryono dan wilayah Sepinggan, yang merupakan salah satu gerbang utama kota melalui Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman.
“Kami ingin penataan dimulai dari kawasan strategis yang sering dilihat oleh tamu atau pendatang. Kalau daerah itu tertata rapi, citra Balikpapan sebagai kota modern dan bersih juga akan semakin kuat,” pungkasnya. (*/ADV/DPRD Balikpapan/jan)



