BALIKPAPAN, Seputarkata.com —
Pemerintah Kota Balikpapan terus menggencarkan upaya penguatan sektor pertanian melalui pendekatan kolaboratif.
Hal ini terlihat dalam kunjungan kerja Wakil Wali Kota Balikpapan, Bagus Susetyo, ke dua lokasi pertanian potensial di Balikpapan Timur pada Kamis 3 Juli 2025), yang merupakan bagian dari evaluasi lapangan terhadap pelaksanaan program Integrated Farming System (IFS) yang dijalankan oleh Kodam VI/Mulawarman.
Kunjungan dimulai dari area persawahan di RT 15 Jalan Gunung Binjai, Kelurahan Teritip, dilanjutkan ke lahan pertanian terpadu di Jalan Sepinggan Baru, Kelurahan Manggar.
Wawali Bagus didampingi sejumlah pejabat, antara lain Kepala Dinas PU Balikpapan Rita dan Kepala DKP3 Balikpapan Sri Wahyuningsih.
Dari pihak Kodam, hadir Aster Kasdam VI/Mulawarman, Kolonel Kav Muhammad Arifin, yang memaparkan perkembangan program IFS yang kini memasuki bulan ketiga pelaksanaan.
Dalam keterangannya, Bagus mengapresiasi komitmen Kodam VI/Mulawarman dalam memanfaatkan lahan tidur menjadi produktif.
Ia menilai upaya ini sejalan dengan amanat Instruksi Presiden Nomor 2 Tahun 2025 tentang ketahanan pangan nasional, dan sangat relevan bagi Balikpapan yang memiliki keterbatasan lahan pertanian.
“Kita sudah lihat sendiri bagaimana kawasan yang dulu tidak termanfaatkan kini bisa menjadi sumber pangan. Ini model yang bisa direplikasi di kecamatan lain,” ujar Bagus.
Ia juga menyoroti hasil nyata dari program ini, seperti produksi telur ayam dan pengelolaan lahan padi yang mulai panen.
Menurutnya, keberhasilan ini bukan hanya soal swasembada pangan, melainkan juga pembangunan ekosistem pangan dari tingkat lokal.
Bagus menambahkan bahwa penguatan sektor pertanian harus melibatkan generasi muda. Ia mengajak kaum milenial untuk meninggalkan stigma lama bahwa pertanian hanya digeluti kalangan usia lanjut.
“Kita butuh anak muda untuk membawa teknologi dan semangat baru ke sektor ini. Pertanian dan peternakan kini adalah masa depan,” tegasnya.
Sementara itu, Kolonel Kav M. Arifin menjelaskan keberhasilan IFS tak terlepas dari dukungan Pemkot, termasuk penyediaan alat berat dan layanan medis hewan.
Ia menekankan bahwa keberhasilan program ini merupakan buah dari sinergi antara pemerintah, TNI, dan petani lokal.
“Tanpa dukungan lintas sektor, program ini tidak mungkin berjalan. Sinergi adalah kunci,” pungkasnya.
Program IFS kini digadang sebagai model pembangunan pertanian terpadu di Balikpapan, yang ke depannya diharapkan mampu menopang ketahanan pangan kota secara mandiri dan berkelanjutan. (*/ADV/Diskominfo Balikpapan/jan)