PENAJAM, Seputarkata.com – Warga Desa Bangun Mulyo, Kecamatan Waru, berharap adanya perbaikan jalan di sekitar perkebunan kelapa sawit PT Waru Kaltim Plantation (WKP). Mereka mengeluhkan kondisi jalan yang rusak, sehingga menyulitkan mobilitas, terutama bagi pengguna kendaraan pribadi.
Menanggapi hal ini, Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPR PPU, Petriandy Ponganton Pasulu, menyebutkan bahwa pengaspalan jalan memang telah direncanakan. Namun, keterbatasan anggaran menjadi kendala utama dalam merealisasikan permintaan warga.
“Anggaran yang digunakan berasal dari Dana Bagi Hasil (DBH) Perkebunan Sawit, tetapi jumlahnya belum mencukupi untuk mengaspal seluruh jalan yang diusulkan,” ujarnya Jumat, 7 Maret 2025.
Dinas PUPR PPU menerima alokasi DBH sebesar Rp 3 miliar, dengan sekitar 80 persen dari dana tersebut dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur, termasuk perbaikan jalan di Bangun Mulyo. Namun, dana itu hanya cukup untuk mengaspal kurang dari separuh total jalan yang diajukan, yakni sekitar 3 kilometer.
“Saat ini kami masih menghitung berapa panjang jalan yang dapat diaspal dengan anggaran yang tersedia. Jika hanya pengaspalan, mungkin cakupannya lebih luas, tetapi jika harus dilengkapi drainase, maka akan disesuaikan dengan kondisi di lapangan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Petriandy menegaskan bahwa Dinas PUPR hanya bertugas mengusulkan program, sementara pelaksanaan proyek bergantung pada ketersediaan dana. Ia juga mendorong masyarakat untuk menyampaikan aspirasi mereka kepada DPRD, yang memiliki kewenangan dalam menentukan alokasi anggaran.
“Kami sudah melaporkan kondisi ini kepada pimpinan. Jika warga ingin agar pengaspalan ditambah, sebaiknya mereka menyuarakan kebutuhan ini langsung kepada DPRD,” pungkasnya.
Meski menghadapi kendala dana, Dinas PUPR berupaya memastikan pembangunan infrastruktur tetap berjalan, meski secara bertahap. Warga Bangun Mulyo pun diharapkan terus berperan aktif dalam mengawal aspirasi mereka agar perbaikan jalan dapat segera terealisasi. (*/ADV/Diskominfo PPU/jan)



