BALIKPAPAN, Seputarkata.com —
Pemerintah Kota Balikpapan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) resmi memulai pembangunan Sekolah Dasar Negeri 022 di kawasan Manggar, Balikpapan Timur, sebagai bagian dari strategi pemerataan akses pendidikan di wilayah yang tengah berkembang pesat.
Pembangunan sekolah ini didanai melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Balikpapan dengan total anggaran sebesar Rp16 miliar, dan ditargetkan rampung pada akhir 2025. Sekolah tersebut direncanakan mulai menerima peserta didik baru pada tahun ajaran 2026/2027.
Kepala Disdikbud Balikpapan, Irfan Taufik, menjelaskan bahwa pembangunan ini merupakan bentuk respons pemerintah terhadap pertumbuhan penduduk di Balikpapan Timur yang menyebabkan keterbatasan daya tampung di sejumlah sekolah dasar.
“Kami ingin memastikan setiap anak mendapatkan akses pendidikan dasar tanpa terkendala ruang belajar. Ini adalah komitmen kami terhadap pemerataan pendidikan,” ujar Irfan, Rabu 2 Juli 2025.
SD Negeri 022 akan dilengkapi dengan 18 ruang kelas untuk enam tingkat, masing-masing terdiri dari tiga rombongan belajar. Selain itu, fasilitas penunjang seperti ruang guru, ruang kepala sekolah, toilet, dan area bermain juga disiapkan demi mendukung proses belajar yang optimal.
Saat ini, progres fisik proyek baru mencapai 1,3 persen, dengan pekerjaan awal berupa penggalian dan pemadatan tanah. Irfan menegaskan bahwa pihaknya terus melakukan pengawasan intensif terhadap pelaksanaan proyek agar sesuai dengan rencana kerja.
“Pengawasan dilakukan agar mutu konstruksi terjaga dan penyelesaian bisa tepat waktu. Ini bukan sekadar membangun gedung, tapi bentuk tanggung jawab untuk masa depan anak-anak Balikpapan,” lanjutnya.
Pembangunan SD Negeri 022 juga diharapkan dapat mengurai kepadatan murid di sekolah terdekat dan memastikan kualitas pendidikan tetap terjaga, seiring dengan meningkatnya permintaan akibat ekspansi pemukiman.
“Kami ingin pendidikan berkualitas tak hanya dinikmati anak-anak di pusat kota, tetapi juga menyentuh anak-anak di wilayah pesisir dan pinggiran seperti Manggar,” tegas Irfan.
Langkah ini disebut sebagai investasi jangka panjang untuk memperkuat sistem pendidikan dasar, sekaligus sebagai bagian dari strategi pembangunan inklusif di Kota Balikpapan. (*/jan/ADV/Diskominfo Balikpapan/jan)