PENAJAM, Seputarkata.com – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus memperkuat program Adiwiyata sebagai bagian dari upaya menciptakan kesadaran lingkungan di kalangan pelajar.
Hingga tahun 2024, sebanyak 54 sekolah di wilayah ini telah berhasil meraih predikat Adiwiyata, yang mencakup tingkat kabupaten, provinsi, nasional, hingga Adiwiyata Mandiri.
Program Adiwiyata merupakan inisiatif Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang bertujuan menciptakan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan.
Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan DLH PPU, Nuryulianita, menyatakan bahwa pihaknya terus mendorong sekolah-sekolah agar dapat mencapai prestasi tersebut.
“Kami berupaya semaksimal mungkin mendukung sekolah-sekolah di PPU untuk meraih penghargaan Adiwiyata, baik di tingkat kabupaten, provinsi, nasional, maupun mandiri. Program ini bukan hanya sekadar penghargaan, tetapi lebih kepada menanamkan karakter peduli lingkungan sejak dini kepada siswa,” ujarnya saat ditemui di ruang kerjanya pada Kamis 6 Maret 2025.
Nuryulianita menjelaskan bahwa pada tahun 2024, 26 sekolah di PPU meraih Adiwiyata tingkat kabupaten, 23 sekolah meraih Adiwiyata tingkat provinsi, 4 sekolah mendapatkan Adiwiyata tingkat nasional, dan 1 sekolah, yakni SDN 013 PPU, berhasil memperoleh penghargaan Adiwiyata Mandiri.
Keberhasilan tersebut mendorong DLH PPU untuk terus meningkatkan jumlah sekolah yang berpartisipasi. Pada tahun 2025, DLH PPU menargetkan tiga sekolah agar dapat meraih predikat Adiwiyata Mandiri, yaitu SMPN 5 PPU, SMPN 2 Sepaku, dan SDN 016 PPU.
“Kami akan terus memberikan pendampingan serta memfasilitasi sekolah-sekolah ini agar dapat mencapai penghargaan tertinggi dalam bidang lingkungan. Harapannya, sekolah yang sudah mendapat Adiwiyata dapat menjadi contoh bagi sekolah lain dalam menerapkan konsep sekolah ramah lingkungan,” tambahnya.
Seleksi Adiwiyata dilakukan secara bertahap, dengan penilaian tingkat kabupaten yang berlangsung di akhir tahun, tingkat provinsi pada pertengahan tahun, serta tingkat nasional dan mandiri yang dilakukan pada triwulan keempat. Tahun ini, empat sekolah dari PPU juga telah diajukan untuk mengikuti penilaian Adiwiyata tingkat provinsi.
Program Adiwiyata tidak hanya berorientasi pada penghargaan, tetapi juga bertujuan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang lebih hijau, bersih, dan nyaman. Melalui program ini, DLH PPU berharap dapat membentuk generasi muda yang sadar akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan sejak dini.
“Adiwiyata bukan hanya tentang sekolah, tetapi juga tentang masa depan bumi kita. Dengan mendidik anak-anak sejak sekarang, kita sedang membangun masa depan yang lebih hijau,” pungkas Nuryulianita. (*/ADV/Diskominfo PPU/jan)