BALIKPAPAN, Seputarkata.com – Memasuki bulan suci Ramadan 1446 Hijriah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Balikpapan tengah menyiapkan Surat Edaran (SE) mengenai penyesuaian jadwal sekolah.
Kebijakan ini mengacu pada ketentuan dari Kementerian Pendidikan yang menegaskan kegiatan pembelajaran tetap berjalan meski dengan beberapa penyesuaian selama bulan puasa.
Kepala Disdikbud Kota Balikpapan, Irfan Taufik, menjelaskan bahwa SE tersebut akan mengatur dua hal utama, yaitu libur menjelang Ramadan, libur Idulfitri, serta penyesuaian durasi dan waktu belajar siswa.
“Kami ingin siswa tetap mendapatkan pendidikan berkualitas tanpa mengabaikan kenyamanan mereka dalam menjalankan ibadah puasa,” ujarnya diwawancarai pada Selasa, 25 Februari 2025.
Untuk jenjang Sekolah Dasar (SD), durasi belajar dipersingkat menjadi sekitar 120 menit per hari. Sementara itu, untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP), Disdikbud masih menyusun penyesuaian waktu yang ideal.
Penyesuaian lain yang diterapkan adalah perubahan jam masuk sekolah. Biasanya dimulai pukul 07.30 Wita, selama Ramadan, sekolah-sekolah di Balikpapan akan memulai kegiatan belajar pada pukul 08.30 Wita.
Hal ini bertujuan memberikan waktu istirahat lebih bagi siswa yang melaksanakan sahur dan ibadah malam.
Tak hanya penyesuaian waktu belajar, Disdikbud juga mendorong sekolah-sekolah untuk menyelenggarakan kegiatan keagamaan guna memperkuat nilai-nilai spiritual siswa.
Kegiatan seperti tadarus Al-Qur’an, ceramah singkat, dan diskusi keagamaan akan menjadi bagian dari aktivitas harian di sekolah selama Ramadan.
“Program ini kami rancang untuk membantu siswa mendalami nilai keislaman sekaligus membentuk karakter yang lebih baik,” tambah Irfan.
Selain itu, Disdikbud mengimbau sekolah untuk menciptakan suasana yang mendukung kenyamanan siswa berpuasa, seperti mengurangi aktivitas fisik berat dan menyediakan waktu istirahat yang cukup.
Para guru juga diharapkan lebih peka terhadap kondisi siswa, terutama dalam hal konsentrasi dan stamina selama proses pembelajaran.
Dengan kebijakan ini, Irfan berharap para siswa dapat merasakan keseimbangan antara kewajiban menuntut ilmu dan menjalankan ibadah puasa.
“Kami ingin Ramadan menjadi momen berharga bagi siswa, tidak hanya dalam aspek keagamaan tetapi juga tetap produktif dalam belajar,” tuturnya.
Surat Edaran resmi mengenai penyesuaian ini akan segera diterbitkan dan disosialisasikan ke seluruh sekolah di Balikpapan.
Dengan demikian, diharapkan seluruh pihak dapat mempersiapkan diri menghadapi perubahan yang akan berlaku sepanjang bulan Ramadan.
Melalui langkah ini, Disdikbud Balikpapan berkomitmen mendukung terciptanya lingkungan belajar yang seimbang, nyaman, dan tetap produktif selama bulan penuh berkah ini. (*/ADV/Diskominfo Balikpapan/jan)