BALIKPAPAN, Seputarkata.com – Maraknya kasus kekerasan seksual terhadap anak dan perempuan di Balikpapan menjadi perhatian serius Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan, Budiono.
Dia menyoroti bahwa sebagian besar pelaku berasal dari lingkungan terdekat korban, bahkan termasuk anggota keluarga seperti paman, yang menandakan lemahnya pengawasan dan ketaatan terhadap nilai-nilai agama.
“Kasus kekerasan seksual ini kerap melibatkan orang-orang terdekat korban. Hal ini menunjukkan pentingnya membangun ketaatan terhadap agama serta memperkuat pengawasan terhadap anak-anak kita,” ujar Budiono diwawancarai melalui sambungan telepon, Minggu 10 November 2024.
Ia menggarisbawahi bahwa pengawasan yang kurang ketat sering kali memberikan celah bagi para pelaku untuk melakukan tindak kejahatan.
Budiono menegaskan bahwa pelaku kekerasan seksual harus diberi hukuman yang seberat-beratnya, terutama jika pelaku adalah Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Bagi ASN yang terbukti terlibat, sanksi administrasi seperti penurunan pangkat hingga pemecatan perlu diterapkan. Selain itu, para pelaku harus mendapatkan pembinaan norma dan agama agar kejadian serupa tidak terulang,” jelasnya.
Dalam hal penanganan korban, terutama anak-anak, Budiono menyatakan bahwa kerahasiaan identitas mereka harus dijaga.
“Kerahasiaan korban, khususnya anak-anak, wajib dijaga untuk melindungi mereka. Selain itu, pendampingan psikologis sangat diperlukan untuk membantu pemulihan mental korban, serta pemulihan kesehatan mereka secara keseluruhan,” ujarnya.
Meskipun penanganan kasus sejauh ini dianggap efektif, Budiono mengingatkan bahwa peluang terjadinya kejahatan masih ada karena kurangnya pengawasan, terutama dari pihak keluarga.
Budiono mendorong orang tua untuk lebih aktif mengawasi anak-anak mereka, mengingat sebagian besar waktu anak dihabiskan bersama keluarga.
Budiono juga mengimbau agar orang tua dapat mengalihkan perhatian anak-anak dari perangkat digital yang berlebihan.
“Kurangi penggunaan gawai dan dorong anak untuk lebih banyak terlibat dalam aktivitas lain seperti olahraga atau kegiatan yang menunjang prestasi. Semakin sibuk anak dengan kegiatan positif, maka mereka akan semakin teralihkan dari gawai,” pungkas Budiono.
Menurutnya, dengan pengawasan yang lebih ketat dan pemanfaatan waktu anak-anak untuk aktivitas produktif, diharapkan kasus kekerasan seksual di Balikpapan dapat berkurang, sehingga anak-anak dapat tumbuh di lingkungan yang aman dan terlindungi. (*/ADV/DPRD Balikpapan/jan)