BALIKPAPAN, Seputarkata.com — Ketua Komisi IV DPRD Kota Balikpapan, Gasali, kembali turun langsung menyapa warga dalam kegiatan reses masa sidang I tahun 2025/2026 yang digelar di Kelurahan Lamaru, Kecamatan Balikpapan Timur, Kamis sore, 23 Oktober 2025.
Suasana akrab dan penuh kekeluargaan mewarnai pertemuan antara legislator dan masyarakat yang memanfaatkan momentum ini untuk menyampaikan berbagai aspirasi.
Dalam dialog terbuka tersebut, warga dari beberapa RT mengungkapkan kebutuhan mendesak terhadap perbaikan infrastruktur dan fasilitas kesehatan.
Salah satu perwakilan warga, Zakiyah dari RT 32, menyampaikan harapan agar pembangunan jalan di Gang Swadaya 2 segera direalisasikan, termasuk pemasangan penerangan jalan umum (PJU) di Gang Swadaya 1 yang menghubungkan wilayahnya dengan SMPN 19.
“Kalau malam masih gelap, jadi rawan. Kami juga ingin punya Posyandu sendiri karena selama ini kegiatan masih dilakukan di rumah kader,” ungkapnya.
Sementara itu, Ida dari RT 17 menuturkan bahwa pembangunan Posyandu di wilayahnya terkendala anggaran dan perlengkapan.
“Sebagian material sudah disiapkan, tapi kami masih butuh bantuan dana serta alat penunjang seperti kursi, meja, dan alat kesehatan,” jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, Gasali menegaskan bahwa seluruh aspirasi akan segera dikomunikasikan dengan instansi terkait. Ia juga menyoroti pentingnya legalitas lahan sebelum dilakukan pembangunan.
“Pemerintah tidak bisa membangun di atas tanah pribadi. Jadi, status lahannya harus jelas dulu, baik hibah maupun fasilitas umum, agar tidak menimbulkan persoalan hukum di kemudian hari,” tegasnya.
Selain membahas infrastruktur, Gasali juga menaruh perhatian khusus pada kesejahteraan kader Posyandu yang selama ini menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan di tingkat masyarakat. Ia menilai, insentif yang diterima para kader masih jauh dari layak.
“Bayangkan, mereka hanya menerima Rp100 ribu dibagi lima orang per bulan. Ini tidak sebanding dengan pengabdian mereka. Karena itu, kami di DPRD sedang memperjuangkan agar ada regulasi yang mengatur peningkatan insentif bagi kader,” ujarnya.
Gasali juga menyoroti isu sedimentasi laut yang berdampak pada aktivitas nelayan di kawasan Lamaru dan Teritip. Ia meminta pemerintah kota untuk memfasilitasi dialog antara perusahaan dan nelayan agar permasalahan dapat diselesaikan secara terbuka.
“Kami akan mengawal persoalan ini agar masyarakat tidak dirugikan. Semua pihak harus duduk bersama mencari solusi terbaik,” katanya.
Kegiatan reses ditutup dengan ajakan Gasali agar warga terus memperkuat komunikasi dengan pemerintah dan DPRD.
“Pembangunan hanya akan berhasil kalau ada sinergi antara masyarakat dan pemerintah. Saya akan terus membawa aspirasi warga Lamaru agar setiap suara bisa diwujudkan menjadi kebijakan nyata,” pungkasnya. (*/ADV/DPRD Balikpapan/jan)



