BALIKPAPAN, Seputarkata.com – Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Balikpapan, H. Yusri, mengimbau seluruh masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi cuaca ekstrem yang belakangan semakin sering terjadi.
Perubahan cuaca yang cepat, dari panas terik mendadak menjadi hujan deras, berpotensi memicu bencana alam seperti banjir dan tanah longsor jika tidak diantisipasi dengan baik.
“Jangan sampai hal-hal yang tidak kita inginkan terjadi, seperti longsor atau banjir. Banyak faktor lingkungan yang bisa memicu bencana, misalnya drainase yang tersumbat atau kurang terawat,” tegas Yusri, Rabu 8 Oktober 2025.
Menurutnya, bencana seringkali muncul bukan hanya karena intensitas hujan, tetapi juga akibat pengelolaan lingkungan yang kurang maksimal.
Yusri menekankan peran aktif masyarakat di tingkat rukun tetangga (RT) sebagai garda terdepan dalam menjaga kebersihan dan keamanan lingkungan.
Ia mengingatkan, lingkungan yang bersih dan terawat secara signifikan mengurangi risiko bencana.
“Kepada seluruh warga Balikpapan, khususnya yang memiliki RT, mari ikut berperan aktif dalam kegiatan kemasyarakatan. Mudah-mudahan ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama dalam mengantisipasi potensi risiko yang mungkin muncul,” tambahnya.
Ia mencontohkan beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan oleh warga, seperti rutin membersihkan saluran air, memastikan drainase tidak tersumbat, menanam pohon di area rawan longsor, dan menjaga kebersihan lingkungan dari sampah yang bisa menghambat aliran air.
Langkah-langkah ini, menurut Yusri, akan berdampak langsung pada keamanan lingkungan dan meminimalkan dampak bencana saat cuaca ekstrem terjadi.
Selain itu, Yusri mendorong agar masyarakat selalu memantau informasi cuaca dari BMKG dan pemerintah kota. Dengan mengetahui potensi hujan lebat atau angin kencang, warga dapat lebih cepat mengambil langkah antisipatif, misalnya memindahkan barang berisiko hanyut, menahan tanah di lereng rawan longsor, atau menyiapkan jalur evakuasi.
Yusri juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam upaya mitigasi bencana.
Pemerintah bisa menyediakan sarana dan prasarana, seperti perbaikan drainase, pembangunan tanggul, dan peringatan dini.
Sementara warga berperan aktif dalam menjaga lingkungan, mengawasi potensi risiko, serta ikut dalam program-program sosialisasi mitigasi bencana yang digelar pemerintah.
Dengan langkah yang terpadu antara masyarakat dan pemerintah, Yusri berharap Balikpapan dapat menghadapi perubahan cuaca dengan lebih siap dan aman.
“Keselamatan warga menjadi prioritas. Dengan kewaspadaan dan peran aktif masyarakat, kita bisa meminimalkan dampak buruk dari cuaca ekstrem dan menjaga Balikpapan tetap aman dan nyaman untuk semua,” pungkasnya. (*/ADV/DPRD Balikpapan/jan)



