BALIKPAPAN, Seputarkata.com – Pemerintah Kota Balikpapan menegaskan komitmennya untuk menata ulang Pasar Inpres Kebun Sayur di Balikpapan Barat tanpa mengabaikan kepentingan pedagang.
Pasar yang dikenal sebagai sentra oleh-oleh dan kerajinan khas Kalimantan itu rencananya akan direvitalisasi agar lebih tertata, nyaman, sekaligus memperkuat daya tarik wisata belanja di kota minyak.
Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud, menyampaikan langsung rencana tersebut saat meninjau Pasar Inpres Kebun Sayur pada Minggu 7 September 2025.
Ia menegaskan bahwa perbaikan pasar tidak hanya soal mempercantik bangunan, tetapi juga harus mendukung kegiatan ekonomi masyarakat yang menggantungkan hidup di sana.
“Revitalisasi ini tidak boleh sekadar fisik. Aspirasi pedagang harus jadi pertimbangan utama. Kita ingin pembangunan berjalan seiring dengan kebutuhan mereka,” ungkap Rahmad.
Rahmad menambahkan, pemerintah kota tidak akan mengambil keputusan sepihak. Setiap tahap rencana akan dikomunikasikan dengan pedagang agar tidak menimbulkan keresahan.
Pemkot juga memastikan aktivitas perdagangan tidak akan berhenti selama proyek berlangsung. Area khusus akan disiapkan sebagai lokasi sementara bagi para pedagang untuk berjualan.
Setelah proses revitalisasi rampung, semua pedagang akan dikembalikan ke kios masing-masing sesuai posisi dan ukuran awal.
“Jumlah pedagang yang ada tetap dipertahankan, tidak ada tambahan biaya, dan tidak ada pengurangan hak. Kalau sekarang ada sekitar 150 pedagang aktif, maka mereka semua akan kembali menempati tempatnya,” jelas Rahmad.
Menurutnya, target utama dari penataan ulang ini adalah menciptakan suasana pasar yang lebih aman, bersih, dan tertata rapi, namun tetap mempertahankan identitas Pasar Inpres Kebun Sayur sebagai ikon ekonomi lokal.
Dengan begitu, pasar tidak hanya berfungsi sebagai tempat transaksi harian, tetapi juga bisa menjadi magnet wisatawan.
“Pasar ini bukan hanya ruang jual beli, melainkan bagian dari identitas warga Balikpapan. Dengan wajah baru nanti, kami berharap Kebun Sayur tetap menjadi kebanggaan sekaligus pusat aktivitas ekonomi yang lebih representatif,” tambahnya.
Pemkot menekankan bahwa langkah revitalisasi ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk memperkuat sektor perdagangan rakyat sekaligus memelihara warisan budaya kota.
Bagi Rahmad, menjaga eksistensi pasar tradisional berarti juga menjaga denyut ekonomi masyarakat. (*/ADV/Diskominfo Balikpapan/jan)



