BALIKPAPAN, Seputarkata.com – Polemik kepemilikan saham Persiba Balikpapan kembali mencuat. Klub kebanggaan warga Kota Minyak tersebut hingga kini belum sepenuhnya dimiliki oleh putra daerah.
Ketua DPRD Balikpapan sekaligus Pembina Persiba, Alwi Al Qadri, menyuarakan kekhawatiran karena saham klub saat ini masih dikuasai pihak luar.
“Sampai sekarang, Balikpapan tidak memiliki saham Persiba sama sekali. Dulu saya dijanjikan 30 persen saat di Liga 3, bahkan sempat 50 persen ketika awal kompetisi. Tapi kenyataannya, tidak ada satu persen pun yang kami pegang,” ujar Alwi baru-baru ini.
Ia menegaskan, perjuangannya bersama Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud bukan dilandasi kepentingan politik atau bisnis, melainkan untuk menjaga Persiba tetap menjadi milik daerah.
“Kalau ada orang Balikpapan yang punya saham, Persiba tidak bisa sembarangan dijual. Ini tanggung jawab moral, bukan urusan keuntungan. Mengurus sepak bola itu lebih banyak keluar biaya daripada mendapat untung,” tegasnya.
Alwi mengaku pihaknya sebenarnya siap membeli saham Persiba agar bisa kembali ke tangan warga lokal, selama prosesnya transparan dan harganya wajar.
“Kalau dilepas, pasti kami beli asal sesuai nilai. Kami tidak pernah minta gratis,” tambahnya.
Lebih jauh, Alwi menepis anggapan bahwa keterlibatannya di Persiba bermuatan politik. Ia mengingatkan bahwa sejak lama dirinya sudah berperan dalam perjalanan klub, bahkan sebelum duduk di kursi legislatif.
“Saya sudah urus Persiba sejak tim U21 dan U19, hingga sempat memimpin tim senior era pelatih Salahudin. Bahkan sebelum jadi anggota dewan, saya sudah terjun langsung. Sama juga dengan Pak Rahmad, jauh sebelum jadi Wali Kota, beliau pernah jadi manajer Persiba,” ungkapnya.
Menurut Alwi, perhatian terhadap Persiba tetap berlanjut hingga kini. Ia bersama sejumlah pihak masih menanggung kebutuhan latihan dan akomodasi tim yang tengah berkompetisi.
“Saya tetap pantau persiapan tim. Harapan saya, Persiba bisa terus berjuang dan kembali naik kasta sampai ke Liga 1,” ujarnya.
Alwi menegaskan, kecintaannya terhadap Persiba tidak pernah luntur, bahkan sejak sebelum masuk dunia politik.
“Sejak dulu saya sudah keluarkan biaya dan tenaga untuk Persiba. Jadi saya tegaskan lagi, ini bukan soal politik. Ini murni soal cinta sebagai orang Balikpapan,” pungkasnya. (*/jan)



