BALIKPAPAN, Seputarkata.com – Transportasi publik adalah urat nadi kota. Di Balikpapan, angkutan kota (angkot) menjadi salah satu moda transportasi yang masih banyak digunakan masyarakat.
Namun, di tengah persaingan dengan layanan transportasi berbasis aplikasi, angkot perlu berbenah agar tetap relevan.
Melalui inisiatif yang diusung Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Balikpapan, angkot kini tengah memasuki babak baru dalam memberikan layanan yang lebih profesional dan nyaman.
Pada Senin, 2 Desember 2024, Dishub menggelar kegiatan pendataan pengemudi angkot di Aula Lantai 4 Kantor Dishub Balikpapan. Langkah ini bukan hanya sekadar formalitas, tetapi awal dari transformasi angkutan kota.
Kegiatan ini melibatkan Organda Balikpapan, pimpinan perusahaan angkot, dan para sopir angkot sebagai upaya menyusun strategi peningkatan kualitas layanan.
Melalui pendataan ini, setiap sopir angkot akan mendapatkan seragam, rompi, dan kartu identitas resmi. Identitas ini bukan hanya simbol profesionalisme, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap para pengemudi yang menjadi wajah layanan transportasi Balikpapan. Selain itu, sopir yang terdata akan menjadi prioritas dalam program bantuan sosial dari pemerintah kota.
“Kami juga akan mengukuhkan ketua trayek di setiap jalur angkot. Ini akan mempermudah koordinasi, pengawasan, dan kontrol sehingga operasional angkot menjadi lebih terorganisir,” ujar Suparli, Kepala Bidang Angkutan Dishub Balikpapan.
Tidak hanya pada aspek pengemudi, Dishub Balikpapan juga akan meningkatkan kenyamanan pengguna angkot dengan memanfaatkan teknologi.
Bayu Aji Sudikna dari Tim Teknis Dishub mengungkapkan rencana pemasangan perangkat pelacak (GPS) di semua armada angkot.
Dengan perangkat ini, penumpang dapat mengetahui rute dan waktu kedatangan angkot secara real-time, sehingga perjalanan menjadi lebih pasti dan nyaman.
Inovasi ini diharapkan mampu memperbaiki citra angkot Balikpapan yang sebelumnya mungkin dianggap kurang modern. Langkah ini juga menjadi sinyal bahwa pemerintah serius dalam mengembangkan transportasi publik yang lebih baik.
Dengan kolaborasi antara pemerintah, organisasi pengemudi, dan teknologi, Balikpapan menunjukkan bahwa angkot masih memiliki masa depan cerah di tengah dinamika transportasi modern.
Transformasi ini tidak hanya soal kendaraan, tetapi juga membangun kepercayaan masyarakat terhadap transportasi umum. (*/jan)



