BALIKPAPAN, Seputarkata.com – Kawasan Kota Tua Balikpapan Barat bersiap menyambut babak baru sebagai destinasi wisata bernuansa budaya Nusantara.
Mulai tahun depan, kawasan bersejarah ini akan tampil lebih hidup dengan sentuhan modern, gapura tematik, air mancur menari, dan videotron interaktif yang memperkuat citra kota sebagai ruang wisata rakyat.
Gagasan tersebut lahir dari inisiatif Anggota Komisi II DPRD Kota Balikpapan, Taufik Qul Rahman, yang juga menjabat sebagai Ketua LPM Baru Ilir.
Menurutnya, pengembangan Kota Tua tidak cukup hanya berfokus pada sektor kuliner, tetapi juga harus menonjolkan keunikan budaya dan visual yang mampu menarik wisatawan.
“Kami ingin Kota Tua menjadi kawasan yang tidak hanya ramai jualan, tapi juga memiliki nilai seni dan karakter budaya yang kuat. Orang datang bukan sekadar makan, tapi menikmati suasana,” ujar Taufik, Senin 20 Oktober 2025.
Konsep revitalisasi ini terinspirasi dari sejumlah daerah yang sukses menata kawasan wisata kotanya, seperti Bandung, Yogyakarta, Batam, dan Bali. Ia menjelaskan, setiap area di Kota Tua akan membawa ciri khas dari berbagai daerah tersebut.
“Trotoar dibuat seperti di Braga, ada videotron yang menampilkan aktivitas warga seperti di Bali, dan atmosfernya mirip Malioboro. Jadi, ketika orang datang ke sini, rasanya seperti berkeliling Indonesia dalam satu kawasan,” jelasnya.
Selain memperkuat daya tarik visual, proyek ini juga melibatkan pengembangan Lapangan Foni sebagai pusat kegiatan masyarakat.
Di sana, akan dibangun area pameran, hiburan rakyat, serta panggung kreatif yang terhubung langsung dengan kawasan kuliner Plaza Kebun Sayur.
Videotron berukuran besar akan menayangkan kegiatan warga secara real time, menambah semarak suasana malam di kawasan tersebut.
“Lapangan Foni akan jadi ruang terbuka untuk masyarakat. Bukan hanya kuliner, tapi juga seni, budaya, dan ekonomi kreatif,” tambah Taufik.
Ia menyebut sejumlah fasilitas seperti taman, pagar artistik, dan air mancur sudah hampir rampung.
“Progresnya sudah 90 persen. Kalau dukungan anggaran tahun depan berjalan lancar, kawasan ini akan benar-benar siap jadi ikon baru Balikpapan Barat,” ujarnya optimistis.
Taufik berharap transformasi Kota Tua bisa menjadi simbol kebangkitan ekonomi lokal berbasis budaya. “Kota Tua bukan sekadar sejarah, tapi juga masa depan. Dari sini, Balikpapan Barat bisa bersinar lagi,” pungkasnya. (*/ADV/DPRD Balikpapan/jan)



