BALIKPAPAN, Seputarkata.com – Mulai 30 September 2025, kendaraan yang hendak menyeberang melalui kapal Roll On-Roll Off (RoRo) di Pelabuhan Semayang Balikpapan akan melewati prosedur baru.
Setiap kendaraan diwajibkan melakukan pemindaian tiket di Gate 1 terminal sebelum masuk ke area pelabuhan.
Langkah ini merupakan inovasi Subholding PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) Balikpapan untuk memperkuat standar pelayanan, meningkatkan transparansi, sekaligus menutup celah kesalahan pencatatan yang selama ini masih dilakukan secara manual.
Sistem PTOS-C : Dari Manual ke Digital
Penerapan sistem baru ini menggunakan Pelindo Terminal Operating System Car (PTOS-C) yang dirancang khusus untuk kapal RoRo pengangkut kendaraan. Teknologi ini terintegrasi langsung dengan sistem e-Ticketing milik operator kapal serta portal Integrated Billing System (IBS) PT Pelindo.
Dengan PTOS-C, seluruh pergerakan kendaraan dapat dipantau secara real-time, laporan operasional menjadi lebih cepat, dan data tercatat rapi. Menurut Branch Manager SPMT Balikpapan, Wahyuddin, sistem ini adalah jawaban atas persoalan pencatatan manual yang sering menimbulkan kekeliruan.
“Selama ini masih ada pencatatan manual yang rawan ‘los dol’ atau tidak tercatat dengan baik. Dengan sistem baru ini, seluruh kendaraan dan penumpang otomatis masuk dalam database, sehingga data lebih transparan dan bisa diakses dengan mudah,” jelas Wahyuddin di kantornya, Jalan Yos Sudarso, Kamis (25/9/2025).
Sosialisasi dan Dukungan Stakeholder
Menjelang penerapan penuh, SPMT Balikpapan menggelar sosialisasi bersama sejumlah pihak, termasuk Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) sebagai regulator, operator kapal, asosiasi kepelabuhanan, hingga aparat kepolisian.
Tujuannya jelas memastikan seluruh pemangku kepentingan memahami mekanisme baru, serta menyiapkan langkah antisipasi jika muncul kendala di lapangan.
“Ini bukan hanya soal teknologi, tapi juga kolaborasi. Kami ingin seluruh pihak punya pemahaman yang sama agar transisi berjalan mulus,” tambah Wahyuddin.
Tantangan : Lahan Terbatas
Meski begitu, Wahyuddin mengakui adanya potensi hambatan, salah satunya keterbatasan lahan parkir di kawasan Pelabuhan Semayang. Kondisi ini bisa memicu antrean kendaraan saat proses pemindaian tiket berlangsung.
Untuk mengatasi hal tersebut, SPMT akan memperkuat koordinasi dengan operator kapal dan mengimbau pengguna jasa agar mempersiapkan Job Order maupun tiket kendaraan sebelum memasuki gate terminal.
“Kami berharap pengguna jasa juga ikut berperan aktif. Dengan tiket yang sudah siap, antrean bisa diminimalisasi,” tegasnya.
Mendukung Kebijakan Nasional
Lebih jauh, penerapan sistem PTOS-C juga sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat dalam memberantas truk Over Dimension Over Loading (ODOL).
Terminal kini dilengkapi dengan portal setinggi 4,2 meter. Secara otomatis, kendaraan yang melampaui dimensi muatan tidak akan bisa masuk.
“Ini bagian dari komitmen kami mendukung regulasi nasional. Dengan cara ini, aspek keselamatan, keteraturan, dan keamanan pelabuhan bisa lebih terjaga,” pungkas Wahyuddin.
Dengan sistem digital yang segera diberlakukan ini, Pelabuhan Semayang menegaskan dirinya siap meninggalkan cara lama yang rawan kesalahan, sekaligus melangkah menuju layanan kepelabuhanan yang lebih modern, tertib, dan transparan. (*/jan)



