PENAJAM, Seputarkata.com – Bulan Ramadhan menjadi momen penuh berkah bagi masyarakat, terutama bagi pedagang takjil yang menjajakan berbagai hidangan berbuka puasa.
Namun, di balik meningkatnya aktivitas ekonomi ini, persoalan lingkungan juga ikut mencuat. Salah satunya adalah meningkatnya volume sampah di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), yang kini menjadi tantangan bagi pengelolaannya.
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) PPU mencatat lonjakan signifikan dalam jumlah sampah harian selama bulan suci ini. Jika pada hari biasa volume sampah berkisar 50 ton per hari, kini angka tersebut meningkat hingga 71 ton per hari. Mayoritas sampah berasal dari plastik kemasan makanan dan minuman yang digunakan dalam transaksi jual beli takjil.
“Peningkatan ini cukup signifikan, terutama dari sampah rumah tangga dan pasar. Aktivitas jual beli takjil menjadi salah satu faktor utama yang menyumbang kenaikan volume sampah,” ujar Kepala DLH PPU, Safwana, Sabtu 15 Maret 2025.
Di antara berbagai titik di PPU, Pasar Petung menjadi salah satu lokasi dengan lonjakan sampah tertinggi. Di pasar ini, petugas kebersihan harus meningkatkan frekuensi pengangkutan sampah hingga tiga kali sehari, agar tumpukan sampah tidak mengganggu aktivitas masyarakat.
Sementara itu, berdasarkan wilayah administratif, Kecamatan Penajam menjadi penyumbang sampah terbanyak karena luasnya area dan tingginya aktivitas masyarakat. Kecamatan lain yang turut menyumbang jumlah sampah besar adalah Babulu, Sepaku, dan Waru.
Meningkatnya volume sampah tentu membutuhkan strategi khusus dalam pengelolaannya. Untuk itu, DLH PPU menyesuaikan jadwal pengangkutan dengan menambah armada dan mengatur jam kerja petugas secara lebih fleksibel.
“Selama Ramadhan, jam kerja petugas memang disesuaikan, tetapi tetap kami pastikan sampah tidak menumpuk di tempat pembuangan sementara (TPS). Kami juga terus mengimbau masyarakat untuk lebih sadar dalam mengelola sampahnya,” tambahnya.
Selain optimalisasi pengangkutan, edukasi kepada masyarakat mengenai pengurangan sampah plastik juga terus digencarkan. DLH PPU berharap, masyarakat lebih bijak dalam menggunakan kemasan sekali pakai dan mulai membiasakan diri menggunakan wadah ramah lingkungan saat membeli takjil.
Dengan berbagai langkah ini, diharapkan lonjakan sampah selama Ramadhan dapat dikendalikan tanpa mengganggu kebersihan dan kenyamanan lingkungan di PPU. (*/ADV/Diskominfo PPU/jan)