BALIKPAPAN, Seputarkata.com – Upaya penentuan awal Ramadan melalui pemantauan hilal di Balikpapan pada Jumat malam, 28 Februari 2025, tak membuahkan hasil.
Hilal tidak terlihat akibat kondisi cuaca yang berubah mendung saat waktu pengamatan tiba.
Pemantauan ini dilakukan di Hotel Platinum Balikpapan oleh sejumlah pihak, termasuk Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Balikpapan, Muhaimin, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Balikpapan, Masrivani, Kepala Stasiun Geofisika BMKG, Rasmid, serta unsur Forkopimda Kota Balikpapan.
Sekda Balikpapan menekankan pentingnya rukyatul hilal dalam penentuan awal ibadah puasa. Menurutnya, metode ini bukan sekadar bagian dari tradisi keagamaan, tetapi juga kajian ilmiah yang melibatkan berbagai disiplin ilmu.
“Ini bukan hanya memiliki aspek keagamaan, tetapi juga merupakan bagian dari kajian ilmiah yang melibatkan berbagai disiplin ilmu, termasuk astronomi dan meteorologi,” ujarnya.
Ia juga mengapresiasi kerja sama antara berbagai pihak dalam memastikan proses rukyatul hilal berlangsung dengan metode yang sahih dan dapat dipertanggungjawabkan.
Di sisi lain, Kepala Kemenag Kota Balikpapan, Masrivani, menjelaskan bahwa hilal tidak teramati di Balikpapan meskipun pemantauan telah dilakukan sesuai prosedur.
“Kita tetap laporkan hasil pemantauan ini ke Kementerian Agama Provinsi sambil menunggu laporan dari daerah lain yang nantinya akan menjadi dasar penetapan awal Ramadan,” jelasnya.
Pemantauan dilakukan oleh BMKG sejak matahari terbenam pukul 18.29 Wita selama 19 menit. Awalnya, kondisi cuaca cukup cerah, namun saat memasuki waktu terbaik untuk melihat hilal, awan mendung menghalangi pandangan.
Rasmid, Kepala Stasiun Geofisika BMKG Balikpapan, mengungkapkan bahwa teleskop telah diarahkan ke titik 3,877 derajat, sesuai dengan perhitungan hisab yang menunjukkan posisi matahari berada di 3,52 derajat.
“Secara teknis, kita sudah mengarahkan teleskop pada titik yang tepat, tetapi kondisi awan menghalangi sehingga hilal tidak dapat terlihat,” ujarnya.
Meskipun hilal belum dapat dipastikan di Balikpapan, hasil pemantauan ini tetap menjadi bagian dari laporan nasional yang akan dipertimbangkan dalam penetapan awal Ramadan. (*/ADV/Diskominfo Balikpapan/jan)



