BALIKPAPAN, Seputarkata.com – Di balik pesona dan dinamika kota Balikpapan, tersembunyi tantangan besar yang dihadapi oleh kota yang semakin berkembang ini.
Berada di antara hiruk-pikuk pendatang dan penduduk lokal, Anggota Komisi III DPRD Kota Balikpapan, Wahyullah Bandung, mencatat peningkatan yang luar biasa dalam mobilitas masyarakat.
Berdasarkan data yang ia peroleh, kota ini kini mengalami lonjakan kunjungan yang sangat tinggi, mencapai lebih dari 1,5 juta jiwa pada tahun 2023, lebih dua kali lipat dari jumlah penduduk tetap Balikpapan, yang sekitar 740.000 jiwa.
“Ini bukan lagi kota kecil yang nyaman seperti dulu. Dengan mobilitas yang meningkat tajam, Balikpapan sedang menuju status kota metropolitan,” ujar Wahyullah diwawancarai, Senin 11 November 2024.
Ia memperkirakan bahwa jumlah kunjungan di tahun 2024 bisa mencapai 2,5 juta orang. Hal ini, menurutnya, menuntut Balikpapan untuk menyediakan infrastruktur yang lebih memadai, terutama dalam sektor transportasi.
Di tengah padatnya arus kendaraan, kebutuhan akan sistem angkutan umum massal (SAUM) kini tak dapat diabaikan lagi.
Wahyullah meyakini bahwa angkutan massal adalah solusi yang diperlukan, mengingat jalan-jalan yang semakin padat dan kebutuhan akan mobilitas yang aman dan nyaman bagi masyarakat.
“Jika Balikpapan ingin menjadi kota yang maju dan layak huni, transportasi massal harus segera diwujudkan. Begitu juga dengan infrastruktur jalan yang perlu diperluas atau bahkan dibuat jalur vertikal jika memungkinkan,” tegasnya.
Namun, Wahyullah tidak menutup mata terhadap kenyataan. Anggaran Balikpapan yang terbatas, sekitar Rp 4 triliun, sebagian besar dialokasikan untuk belanja pegawai dan kebutuhan operasional pemerintahan lainnya.
Ini menyisakan dana yang terbatas untuk pembangunan fisik, membuat upaya mewujudkan kota metropolitan menjadi tantangan berat.
“Balikpapan sangat bergantung pada bantuan anggaran dari pemerintah pusat dan provinsi. Tanpa dukungan ini, sulit bagi Balikpapan untuk membangun infrastruktur yang dibutuhkan,” lanjut Wahyullah.
Ia berharap agar bantuan keuangan dari provinsi dan pusat dapat diprioritaskan untuk mendukung Balikpapan dalam menghadapi tantangan infrastruktur.
Menjadi kota yang lebih besar dan maju berarti Balikpapan harus menyiapkan berbagai aspek, termasuk sarana dan prasarana yang memadai, fasilitas publik yang nyaman, dan ruang terbuka yang aman.
Sementara itu, arus urbanisasi dan peningkatan jumlah pendatang terus berlangsung. Bagi Wahyullah, Balikpapan tidak hanya harus siap menghadapi tantangan ini, tetapi juga mampu menjaga kenyamanan dan keamanan kotanya.
Sinergi antara pemerintah kota, provinsi, dan pusat sangat dibutuhkan agar Balikpapan dapat benar-benar menjadi kota yang layak untuk dihuni, tidak hanya untuk penduduk lokal, tetapi juga bagi para pendatang yang terus mengalir setiap tahunnya.
Wahyullah berharap agar Balikpapan bisa mempertahankan karakter kotanya yang aman dan nyaman, sambil tetap memenuhi syarat sebagai kota metropolitan yang modern dan ramah lingkungan. (*/ADV/DPRD Balikpapan/jan)