BALIKPAPAN, Seputarkata.com – Penjabat Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan dan Pemulihan Pascabencana Banjir di Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) dan Kabupaten Kutai Barat (Kubar) di VIP Room Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan, Minggu, 26 Mei 2024.
Rakor yang digagas oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltim ini dihadiri oleh Sekda Provinsi Kaltim Sri Wahyuni, Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Ujang Rachmad, Kepala BPBD Kaltim Agus Tianur, serta pimpinan perangkat daerah lainnya. Perwakilan dari Kodam VI Mulawarman dan Polda Kaltim juga turut hadir.
Penjabat Gubernur Akmal Malik menyampaikan apresiasi kepada BPBD dan semua pihak yang terlibat dalam penanganan banjir dan pemulihan pascabencana di Mahulu dan Kubar.
“Alhamdulillah, sampai hari ini, kebutuhan dasar masyarakat sudah terpenuhi,” jelas Akmal Malik kepada media.
Salah satu masalah utama yang berhasil diatasi adalah padamnya listrik di tiga titik penting (Kecamatan Ujoh Bilang, Long Bagun, dan Long Iram). “Sekarang sudah teratasi, menyala seratus persen,” ujarnya.
Sebelumnya, diperkirakan listrik akan menyala normal di Kecamatan Ujoh Bilang (ibu kota kabupaten) pada 6 Juni, dan di Datah Bilang pada 1 Juni. Namun, berkat reaksi cepat dan kerja keras tim PLN, listrik sudah menyala pada 26 Mei. “Tim rescue bergerak cepat sekali,” pujinya.
Selain itu, PLN sedang meningkatkan kapasitas tenaga listrik di Kecamatan Ujoh Bilang dari 350 kilowatt menjadi 700 kilowatt. “Prosesnya sekarang lagi menggerakkan mesinnya. Dan kita Pemprov Kaltim sangat mengapresiasi,” tambahnya.
Akmal Malik, yang juga Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri, menegaskan bahwa Pemprov Kaltim mendukung penuh upaya PLN dalam pemulihan energi listrik di kawasan pasca bencana, termasuk dalam hal pembebasan lahan yang dilalui jaringan listrik hingga ke Kutai Barat.
“Kami masih menunggu surat dari PLN dan pastinya kita mendukung upaya-upaya PLN dalam memenuhi energi listrik bagi masyarakat,” tegasnya.
Akmal juga memastikan distribusi kebutuhan logistik dan kebutuhan lainnya terus disalurkan melalui koordinasi Kalaks BPBD/Sekda Sri Wahyuni. “Kodam besok 50 koli beras untuk segera menyuplai dapur-dapur umum di kawasan pasca bencana,” tuturnya.
Saat ini, status tanggap darurat untuk Mahakam Ulu masih berlaku, sementara Kutai Barat sudah dicabut statusnya.
“Hanya Mahakam Ulu yang masih tanggap darurat dan kita menunggu surat dari pihak kabupaten, sementara masih melakukan dukungan untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat,” ungkapnya.
Penjabat Gubernur kembali menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang terlibat, termasuk Kodam VI Mulawarman dan Polda Kaltim.
“Evaluasi kita hari ini, secara umum penanganan berjalan sangat baik dan cepat di bawah koordinasi Bu Sekda selaku Kalaks BPBD,” pungkasnya. (*/jan)