BALIKPAPAN, Seputarkata.com — Di tengah padatnya kawasan perkotaan Balikpapan, ada satu tempat yang menawarkan suasana berbeda, tenang, asri, dan penuh nilai edukatif.
Itulah Kampung Wisata Kang Bejo, destinasi wisata berbasis alam dan pertanian yang berlokasi di Jalan Sumber Rejo II RT 40, Kelurahan Sumber Rejo, Kecamatan Balikpapan Tengah.
Hanya berjarak sekitar 1,1 kilometer dari pusat kota, kawasan ini menjadi alternatif rekreasi menarik bagi warga yang ingin berlibur tanpa harus jauh-jauh meninggalkan kota.
Dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Kang Bejo sejak tahun 2020, nama “Kang Bejo” merupakan singkatan dari Kangkung Sumber Rejo, menggambarkan ciri khas daerah ini yang dikenal sebagai sentra tanaman kangkung.
Konsepnya menggabungkan edukasi, pertanian, dan kearifan lokal, menjadikannya salah satu destinasi unggulan Kota Balikpapan yang tumbuh dari inisiatif masyarakat sendiri.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kota Balikpapan, Ratih Kusuma, menilai Kang Bejo sebagai contoh sukses pengembangan wisata berbasis komunitas.
“Kampung wisata Kang Bejo sudah termasuk kategori destinasi yang berkembang pesat. Mereka aktif mengelola kawasan, dan tingkat kunjungannya juga cukup stabil,” ujar Ratih Senin, 27 Oktober 2025.
Selain menjadi tempat rekreasi keluarga, Kang Bejo juga berfungsi sebagai sarana pembelajaran. Pengunjung, terutama pelajar, dapat mengenal langsung proses pertanian dan pengelolaan lingkungan.
“Anak-anak bisa belajar dari hulu ke hilir, mulai dari cara menanam, mengenal tanaman hidroponik, hingga mengolah hasil panen menjadi produk bernilai jual,” tambah Ratih.
Daya tarik utama kawasan ini terletak pada kebun kangkung dan sistem pertanian hidroponiknya. Selain itu, tersedia pusat kuliner lokal (pujasera), area edukasi pangan, hingga spot foto tematik yang instagramable.
Tak ketinggalan, kegiatan seni budaya seperti pencak silat, tari tradisional, dan membatik turut memperkaya pengalaman wisatawan.
Ratih menjelaskan, Disporapar secara rutin memberikan pembinaan dan pendampingan kepada seluruh Pokdarwis di Balikpapan, termasuk Kang Bejo.
“Kami terus melakukan evaluasi dan kunjungan lapangan agar pengelolaan wisata berjalan optimal. Kolaborasi dengan UMKM setempat juga kami dorong supaya roda ekonomi lokal ikut berputar,” jelasnya.
Dengan potensi alam dan partisipasi masyarakat yang kuat, Kampung Wisata Kang Bejo kini menjadi simbol keberhasilan pengembangan wisata edukatif berbasis lingkungan dan pemberdayaan warga.
Sebuah oase hijau yang membuktikan bahwa edukasi, pariwisata, dan ekonomi kreatif bisa tumbuh bersama di jantung Kota Balikpapan. (*/ADV/Disporapar Balikpapan/jan)



