BALIKPAPAN, seputarkata.com – Ingin Menikmati bir kuat spesial yang lezat, hanya di Heart of Borneo (HOB) Balikpapan. Pasalnya, tahun ini, HOB yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman No.47A Ruko Soho Block G.01-02 Balikpapan Super Block (BSB), mengadakan “Starkbier Festival” untuk pertama kalinya di Indonesia.
Melalui “Starkbier Festival” yang digelar Mulai 05 hingga 14 Mei 2023 mendatang, para pengunjung dapat merasakan sensasi bir kuat (strong beer) yang fresh, dengan harga ramah kantong.
Khusus di momen “Starkbier Festival” ini, Pengunjung yang ingin menikmati sensasi bir kuat di momen cukup merogoh kantong Rp 85.000 sudah bisa menikmati dua gelas strong beer dan Rp 450.000 jika ingin minum sepuasnya.
Menurut asalnya, Starkbier Festival adalah merupakan sebuah acara tahunan di musim semi yang merayakan tradisi bir kuat (strong beer). Acara yang diadakan selama dua minggu ini akan diisi dengan bir, makanan, dan hiburan yang terinspirasi dari tradisi para biarawan di biara Paulaner pada abad ke-17.
“Kami sangat senang untuk pertama kalinya mengadakan Starkbier Festival di Indonesia. Kami akan menyajikan bir kuat spesial yang lezat, dipadu dengan makanan khas western serta hiburan live music yang akan menghibur para pengunjung. Selain di Balikpapan, kami mengadakan Starbier Festival di Bali & Jakarta secara serentak. Starkbier Festival di HOB tahun ini, kami menyajikan khusus STARK craft beer buatan Indonesia milik kami,” ungkap, Bona Budhisurya, CEO Stark Indonesia.
Bona menjelaskan, “Stark Craft Beer” adalah Pioneer Craft Beer di Indonesia yang berbasis di Bali. Bir ini diproduksi dengan menggunakan bahan-bahan berkualitas tinggi dan teknik pembuatan bir yang canggih, yang menghasilkan rasa yang unik dan berbeda dari bir komersial yang biasa dijual di pasaran.
Dulunya, lanjut Bona, Bir kuat yang dikenal dengan nama “Starkbier” ini berasal dari pengganti makanan para biarawan selama periode puasa. Karena pada saat puasa, mereka hanya boleh minum saat musim dingin, sehingga strong beer ini dapat memberikan rasa kenyang karena kalorinya yang tinggi dan hangat pada periode tersebut. Namun, popularitas bir ini semakin meningkat sehingga pada tahun 1.751, biara Paulaner memutuskan untuk menjual bir ini sepanjang tahun.
Seiring waktu, bir Starkbier semakin dikenal dan dijadikan sebagai minuman favorit di kalangan rakyat biasa, terutama di musim dingin yang dingin dan lembab. Pada abad ke-19, produsen bir di Munich mulai membuat versi mereka sendiri dari bir Starkbier, dan pada awal abad ke-20, bir ini menjadi semakin populer di seluruh Jerman.
Pada tahun 1.901, produsen bir di Munich pertama kali mengadakan festival Starkbier, yang kemudian menjadi acara tahunan. Acara ini disebut “Starkbier fest” atau “Festival Bir Kuat” dalam bahasa Jerman, dan diadakan pada bulan Maret setiap tahunnya. Festival ini merupakan kesempatan bagi orang untuk menikmati bir Starkbier yang khas, serta makanan dan hiburan yang terkait dengan festival tersebut.
Saat ini, kata dia, Stark Craft Beer” memiliki beberapa varian bir yang bermacam-macam, mulai dari wheat beer, dark wheat, Indonesian Pale Ale (IPA), lager hingga Pilsner, bahkan juga ada rasa buah2an Asia yaitu Mango & Lychee. Bahkan, Stark Craft Beer telah mendapatkan beberapa penghargaan dan pengakuan, baik dari dalam maupun luar negeri, sebagai produsen bir craft yang berkualitas tinggi dan inovatif.
“Khusus untuk Starbierfest kali ini, kami produksi “strong beer” berkadar alkohol sebesar 7% yang hanya kami produksi khusus untuk acara Starbierfest ini. Selain itu, kami akan menyajikan STARK unpasteurised beer,” bebernya, saat me-launching Starkbier Festival di HOB Balikpapan, Rabu (10/5/2023) sore.
Unpasteurised beer adalah jenis bir yang tidak dipasteurisasi setelah proses fermentasi selesai. Biasanya, bir dipasteurisasi dengan memanaskan bir pada suhu tinggi untuk membunuh bakteri dan mikroorganisme lain yang mungkin ada di dalamnya. Namun, unpasteurized beer tidak dipasteurisasi dan karena itu masih mengandung ragi hidup dan bakteri yang terlibat dalam proses fermentasi.
Unpasteurized beer umumnya disajikan langsung dari tong atau barrel dan disajikan pada suhu dingin. Karena masih mengandung ragi hidup, bir ini cenderung memiliki rasa yang lebih segar dan kompleks dibandingkan dengan bir yang dipasteurisasi.
Namun, karena masih mengandung bakteri hidup, unpasteurized beer harus disimpan di suhu dingin 5-10 derajat celcius dan harus diberi perlakuan khusus. Mulai dari Starbierfest tahun ini, unpasteurised beer (selain strong beer) tetap akan tersedia dan dapat dinikmati di HOB Balikpapan.
“Unpasteurised beer akan kami bawa menggunakan cold storage atau dgn angkutan kotak pendingin langsung dari pabrik di Bali ke Balikpapan untuk menjaga suhunya tetap dingin,” imbuhnya.
Starkbier Festival ini kami adakan dari tanggal 5 sampai dengan 14 Mei 2023. Acara ini terbuka untuk umum dan siap menyambut para pengunjung dari Kalimantan Timur maupun wisatawan asing dari seluruh dunia.(*/wan)



