BALIKPAPAN, Seputarkata.com — Ketua TP PKK sekaligus Bunda PAUD Kota Balikpapan, Nurlena Rahmad Mas’ud, mengunjungi Kelurahan Gunung Sari Ilir untuk memberikan dukungan terhadap persiapan kelurahan dalam mengikuti sejumlah lomba, Senin 26 Mei 2025.
Dalam kunjungan tersebut, Nurlena mendorong pemanfaatan aset lingkungan, termasuk rumah kosong dan taman kota, sebagai solusi inovatif untuk ketahanan pangan dan pelayanan posyandu yang lebih modern.
“Saya ingin melihat langsung kesiapan kelurahan dan memberikan motivasi, sekaligus membagikan ide-ide yang bisa diterapkan di lingkungan padat penduduk,” ujar Nurlena saat diwawancarai awak media.
Salah satu gagasan yang disampaikan adalah pemanfaatan rumah-rumah tidak berpenghuni sebagai lahan tanam bagi warga. Ia menilai, kawasan padat seperti Gunung Sari Ilir tetap memiliki potensi mendukung ketahanan pangan jika warga diberi ruang dan didorong untuk kreatif.
“Rumah kosong bisa digunakan sementara untuk menanam tanaman pangan, tentu dengan izin pemilik. Ini solusi agar lahan terbatas tidak jadi hambatan,” jelasnya.
Terkait penanganan stunting, Nurlena menekankan pentingnya pendekatan kolaboratif melalui program orang tua asuh.
Program ini diharapkan mampu menciptakan keterlibatan aktif dari masyarakat sekitar dalam memperhatikan tumbuh kembang anak-anak yang terindikasi stunting.
“Anak-anak stunting butuh perhatian lebih, bukan hanya dari petugas medis, tapi dari lingkungan sekitarnya. Konsep orang tua asuh bisa menjawab itu,” tambahnya.
Selain itu, ia mengusulkan revitalisasi taman kota agar dapat difungsikan lebih maksimal sebagai ruang publik yang mendukung pelayanan posyandu.
Nurlena ingin taman tidak hanya menjadi tempat rekreasi, tetapi juga pusat pelayanan kesehatan dan literasi anak.
“Kita dorong agar taman bisa menjadi lokasi posyandu modern yang menyenangkan, sehat, dan edukatif. Ini sesuai dengan konsep Ruang Bersama Indonesia (RBI),” ujarnya.
Dengan kolaborasi antara pemerintah kelurahan, kader PKK, dan warga, Nurlena berharap konsep-konsep tersebut dapat memperkuat pelayanan publik berbasis masyarakat.
“Sinergi ini penting agar Balikpapan menjadi kota yang ramah anak, sehat, dan mandiri dalam ketahanan pangan,” tutupnya. (*/jan)



