BALIKPAPAN, Seputarkata.com – Ratusan sopir angkot menggelar demo depan Kantor Wali Kota dan Gedung DPRD Balikpapan, Rabu pagi 17 Juli 2024. Mereka menolak oprasional Bus Balikpapan City Trans.
Ahmad, seorang sopir angkot berusia 65 tahun, mengatakan Bus City Trans membunuh para sopir angkot.
“Kami dibuat mati pelan-pelan. Pendapatan turun drastis hingga 50 persen. Mau makan apa istri dan anak-anak kami,” teriaknya penuh kegetiran.
Sejak Bus Balikpapan City Trans mulai beroperasi, Ahmad dan rekan-rekannya merasakan dampaknya. Jumlah penumpang angkot yang mereka andalkan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari menurun drastis.
“Pendapatan kami hancur, karena tidak ada penumpang. Semua beralih naik bus itu,” ungkap Hendra, Koordinator Solidaritas Pengemudi Angkot Kota Balikpapan.
Bagi Hendra dan para sopir angkot lainnya, Bus City Trans ancaman terhadap keberlangsungan hidup mereka.
Di bawah terik matahari yang menyengat, mereka berdiri tegak, menggenggam spanduk dan poster berisi tuntutan, berharap suara mereka didengar oleh pemerintah kota.
“Tuntutan kami cuma satu, menolak beroperasinya Bus Balikpapan City Trans. Kami merasa kehadiran bus ini sangat merugikan sopir angkot,” ucapnya tegas.
Setiap hari, para sopir angkot berjuang untuk mendapatkan penumpang. Dengan pendapatan yang kian menyusut, mereka harus menghadapi kenyataan pahit untuk tetap bisa menghidupi keluarga.
Aksi demo ini dimulai sejak pukul 09.00 Wita dan berjalan dengan damai serta tertib. Meskipun arus lalu lintas sempat tersendat, polisi memastikan keamanan dan kelancaran aksi.
Perwakilan dari para sopir angkot telah bertemu dengan pejabat terkait untuk mediasi. “Kami berharap pemerintah bisa mendengar keluhan kami dan mencari solusi yang adil bagi semua pihak. Jika tuntutan kami tidak dipenuhi, maka demo mogok damai berlanjut terus,” tegas Hendra. (*/jan)



