BALIKPAPAN, Seputarkata.com — Kepala Disporapar Balikpapan, Ratih Kusuma, kembali menegaskan komitmennya untuk terus mengembangkan Wisata Meranti sebagai destinasi unggulan yang tidak hanya menawarkan keindahan alam tetapi juga peluang ekonomi bagi masyarakat lokal.
Pasalnya, selain sebagai tempat wisata, Wisata Meranti kini semakin dikembangkan dengan dukungan kuat terhadap Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Menurut Ratih, kegiatan di Wisata Meranti sudah berjalan rutin tiap minggu, seperti senam pagi dan pasar senggol.
“Setiap minggu ada senam dan UMKM. Pasar senggol itu sudah kita resmikan dan sampai sekarang tetap berjalan,” ujarnya, Kamis 16 Oktober 2025.
Dengan jumlah UMKM yang sejak beberapa waktu lalu sudah mencapai sekitar 180 kelompok pelaku usaha, Ratih mendorong agar kualitas dan konsistensi UMKM tetap dijaga.
UMKM yang diperbolehkan ikut di pasar senggol adalah yang sudah lolos kurasi, yakni yang benar-benar siap berjualan secara rutin, tidak hanya muncul sekali lalu menghilang minggu berikutnya.
Tak hanya UMKM, Disporapar di bawah arahan Ratih Kusuma juga menambahkan berbagai atraksi untuk memperkaya pengalaman wisatawan di Meranti.
Kegiatan seperti pelatihan di ruang terbuka, kegiatan edukasi alam, fasilitas camping, dan penyelenggaraan event pemuda diarahkan ke ruang terbuka Wisata Meranti agar lebih dekat dengan alam.
“Jika pemuda-pemuda kami mengadakan acara, saya tarik aktivitasnya ke destinasi. Bukan di hotel semata, melainkan di ruang terbuka, bahkan camping, supaya suasana alam benar-benar bisa dinikmati,” tuturnya.
Penelitian dan pengabdian masyarakat telah mencatat bahwa kawasan Wisata Meranti RT.32 dan RT.27 di Karang Joang memanfaatkan lahan sekitar 74 hektare, dikelola oleh masyarakat lokal, untuk proyek wisata lestari.
Ada rencana pembangunan fasilitas tambahan seperti gazebo, home stay, spot instagenic, dan fasilitas perkemahan guna memperluas daya tarik bagi wisatawan.
Dengan langkah-langkah ini, Ratih Kusuma berharap kunjungan ke Wisata Meranti akan terus meningkat, bukan hanya dari warga Balikpapan, tetapi juga dari luar daerah.
Konsistensi UMKM yang dikurasi, penyediaan atraksi yang menyatu dengan alam, serta pengelolaan lingkungan yang lebih baik menjadi modal utama.
“Kita ingin Wisata Meranti menjadi contoh destinasi wisata alam yang tidak hanya cantik, tetapi memberi manfaat ekonomi, pelestarian, dan pengalaman yang tak terlupakan,” tutup Ratih. (*/ADV/Disporapar Balikpapan/jan)



