BALIKPAPAN, Seputarkata.com – Aroma kopi memenuhi udara di Halaman Tenis Stadium Balikpapan, Jumat 8–10 Agustus 2025.
Bukan sekadar ajang kuliner, Festival Kopi Balikpapan tahun ini hadir sebagai ruang kreativitas yang mendorong generasi muda untuk melangkah ke dunia wirausaha.
Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud, melalui sambutan yang dibacakan Staf Ahli Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Neny Dwi Winahyu, menegaskan pentingnya keberanian anak muda untuk memulai langkah bisnis.
“Jangan takut mencoba dan jangan gentar jika gagal. Kota ini tidak hanya butuh pembangunan fisik, tapi juga jiwa-jiwa kreatif yang mampu menggerakkan roda ekonomi dari akar rumput,” pesannya.
Ia juga mengajak seluruh warga mendukung produk lokal, khususnya kopi yang menjadi salah satu kebanggaan Balikpapan. Festival ini diharapkan menjadi titik awal lahirnya inovasi baru yang dapat mengangkat perekonomian daerah.
Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Disparpora) Kota Balikpapan, Cokorda Ratih Kusuma, menjelaskan bahwa tahun ini festival menggandeng 24 pelaku usaha.
Pesertanya tidak hanya berasal dari kedai kopi, tetapi juga UMKM lintas sektor yang membawa ragam produk dan ide kreatif.
Selain menghadirkan ragam cita rasa kopi, festival juga diramaikan dengan talk show dan debat pemuda. Agenda debat ini bukan sekadar adu argumen, tetapi wadah menjaring gagasan segar terkait pembangunan kepemudaan.
“Para peserta terbaik akan dipilih untuk mewakili Balikpapan dalam ajang Youth City Changers (YCC) di kegiatan APEKSI,” jelas Ratih.
Festival Kopi Balikpapan 2025 menjadi bukti bahwa ekonomi kreatif dan semangat kewirausahaan bisa berjalan beriringan.
Melalui kegiatan ini, pemerintah kota ingin memupuk rasa percaya diri generasi muda agar berani tampil dengan ide-ide segar, sekaligus membangun jejaring antara pelaku usaha dan masyarakat.
Bagi para pengunjung, festival ini menawarkan lebih dari sekadar pengalaman mencicipi kopi. Mereka bisa menyaksikan langsung proses pembuatan, berdiskusi dengan para barista, hingga belajar strategi pemasaran dari pelaku usaha lokal.
Semua ini menjadi rangkaian pembelajaran yang membumi, namun punya dampak jangka panjang bagi ekosistem usaha di kota minyak.
Dengan menggabungkan cita rasa, kreativitas, dan semangat kolaborasi, Festival Kopi Balikpapan tahun ini diharapkan menjadi titik tolak lahirnya generasi penggerak ekonomi yang berani, inovatif, dan bangga pada produk kotanya sendiri. (*/ADV/Diskominfo Balikpapan/jan)



